Dari mana asal istilah Three Letter Code dan Four Letter Code yang digunakan bandar udara
Umum
Kode bandara biasanya terdiri dari 3 huruf yang masing-masing mewakili bandara tertentu. Misalnya, kode untuk bandara di Surabaya adalah SUB, Denpasar adalah DPS, dan Bandung adalah BDO. Anda bisa mencarinya berdasarkan kota tujuan.
Apa itu kode bandara dan bagaimana cara kerjanya
Kode bandara adalah serangkaian huruf yang digunakan untuk mengidentifikasi bandara di seluruh dunia. Kode ini memudahkan komunikasi dan proses pengaturan penerbangan, baik untuk maskapai penerbangan, agen perjalanan, maupun penumpang. Berikut adalah cara kerjanya:
Jenis Kode Bandara
Kode IATA:
Terdiri dari 3 huruf.
Digunakan dalam tiket pesawat, pemesanan, dan komunikasi sehari-hari.
Contoh: Kode IATA untuk Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali adalah DPS.
Kode ICAO:
Terdiri dari 4 huruf.
Digunakan dalam operasi penerbangan dan laporan penerbangan.
Contoh: Kode ICAO untuk Bandara Ngurah Rai adalah WADD.
Cara Kerjanya
Identifikasi: Kode bandara membantu dalam mengidentifikasi lokasi secara singkat, menghindari kebingungan antara bandara yang memiliki nama mirip.
Sistem Pengaturan Penerbangan: Kode ini digunakan dalam sistem manajemen penerbangan, rute, dan perencanaan bandara.
Komunikasi Efisien: Dalam komunikasi radio antara pilot dan petugas darat, kode yang lebih singkat seperti IATA mengurangi kemungkinan kesalahan dalam penyampaian nama bandara.
Penggunaan
Pemesanan Tiket: Penumpang memasukkan kode IATA saat mencari penerbangan.
Dokumen Perjalanan: Kode bandara dicetak di tiket dan dokumen perjalanan lainnya.
Aplikasi dan Sistem Navigasi: Alat navigasi udara dan aplikasi penerbangan menggunakan kode ini untuk merencanakan rute.
Dengan menggunakan kode bandara, semua pihak yang terlibat dalam industri penerbangan dapat berkomunikasi dengan jelas dan efisien.
Bagaimana menemukan kode bandara untuk kota tertentu
Untuk menemukan kode bandara untuk kota tertentu, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut:
Pencarian Online:
Gunakan mesin pencari seperti Google dengan mengetikkan nama kota diikuti dengan kata "kode bandara". Contoh: "kode bandara Jakarta".
Anda juga bisa mencari di situs web resmi bandara atau sistem pemesanan tiket pesawat.
Situs Web Bandara:
Banyak bandara memiliki situs web resmi yang menyertakan kode mereka. Anda dapat mencari informasi di sana.
Database Kode Bandara:
Ada beberapa situs yang menyediakan database lengkap kode IATA dan ICAO untuk bandara di seluruh dunia, seperti:
Aplikasi dan Alat Navigasi:
Gunakan aplikasi perjalanan atau aplikasi penerbangan yang biasanya memiliki database bandara yang dapat membantu Anda menemukan kode dengan cepat.
Buku Panduan Perjalanan:
Buku panduan atau atlas penerbangan sering kali mencantumkan kode bandara.
Tanya Agen Perjalanan:
Jika Anda memerlukan bantuan lebih lanjut, agen perjalanan atau customer service maskapai penerbangan dapat memberikan informasi tentang kode bandara yang Anda cari.
Dengan langkah-langkah ini, Anda seharusnya dapat dengan mudah menemukan kode bandara untuk kota yang Anda inginkan.
Perbedaan antara IATA dan ICAO dalam kode bandara
Perbedaan antara kode bandara IATA dan ICAO adalah sebagai berikut:
IATA (International Air Transport Association):
Kode IATA terdiri dari 3 huruf.
Digunakan terutama oleh maskapai penerbangan dan agen perjalanan.
Intinya, kode ini lebih dikenal oleh masyarakat umum dan digunakan dalam tiket pesawat dan pemesanan penerbangan.
Contoh: Kode IATA untuk Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta adalah CGK.
ICAO (International Civil Aviation Organization):
Kode ICAO terdiri dari 4 huruf dan lebih panjang.
Digunakan dalam operasi penerbangan dan navigasi udara, serta oleh otoritas penerbangan sipil.
Kode ini lebih teknis dan digunakan dalam konteks penerbangan dan pemrograman.
Contoh: Kode ICAO untuk Bandara Soekarno-Hatta adalah WIII.
Secara ringkas, IATA lebih dikenal luas dan digunakan dalam konteks komersial, sementara ICAO lebih teknis dan digunakan dalam aspek operasional penerbangan.